Menghadapi FOMO di Dunia Crypto :
Menghadapi FOMO di dunia crypto penting untuk menjaga pikiran yang sehat dan menghindari keputusan yang gegabah. Pertama, lakukan riset dan edukasi tentang proyek crypto yang menarik minatmu. Jangan terjebak dalam ketakutan ketinggalan dan membeli aset hanya karena harganya sedang naik. Kedua, buatlah rencana investasi yang jelas dan tetapkan batasan risiko yang sesuai dengan kemampuanmu. Ketiga, selalu ingat bahwa harga crypto bisa sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat. Jangan panik ketika melihat perubahan harga yang drastis.
FOMO di dunia crypto adalah perasaan takut ketinggalan atau kehilangan peluang dalam investasi crypto. Namun, kita bisa menghadapinya dengan cara melakukan riset yang baik, membuat rencana investasi yang bijaksana, dan menghindari keputusan yang gegabah. Tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi crypto. Ingatlah bahwa investasi crypto memiliki risiko, dan penting untuk tetap berhati-hati. Selamat berinvestasi crypto dengan bijak!
Menghindari informasi menyesatkan dan mengendalikan emosi adalah suatu kemampuan penting dalam berinvestasi. Untuk menjadi investor yang sukses, kamu perlu waspada dan hati2 terhadap FUD dan FOMO. Pertama-tama mari kenali dulu apa itu definisi dari FUD dan FOMO di artikel ini!
FUD adalah singkatan dari Fear, Uncertainty, dan Doubt, yaitu strategi yang bertujuan untuk mendiskreditkan nilai dari aset digital dengan menyebarkan informasi yang salah.
Tujuan dari FUD adalah menanamkan rasa takut ke khalayak ramai, sehingga penyebar berita negatif mendapatkan keuntungan dari harga yang rendah.
Ada dua cara penyebar FUD dapat untung jika harga suatu aset jatuh:
Baca juga: Melakukan Analisis Fundamental dalam Cryptocurrency
Cara Menghindari FUD?
Kamu dapat membaca berita serta referensi dari berbagai sumber saat harga crypto turun untuk menghindari FUD. Dengan membaca sumber yang terpercaya, kamu memiliki pengetahuan yang lebih dalam dan analisa harga yang lebih memadai. Sehingga kamu tidak panik dan tidak menjual aset di harga yang terlalu rendah.
FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, sebenarnya istilah ini dapat ditemukan dalam berbagai keseharian. Akan tetapi, di dalam investasi cryptocurrency FOMO dimaksudkan sebagai emosi yang mengakibatkan investor berbondong-bondong membeli aset. Hal ini biasanya disebabkan karena takut kehilangan peluang keuntungan saat harga crypto naik.
Pengertian FOMO di Dunia Crypto :
FOMO di dunia crypto merujuk pada perasaan cemas atau takut yang muncul ketika kita melihat harga crypto yang naik dengan cepat atau ada proyek-proyek yang menarik perhatian orang banyak. Kita khawatir bahwa jika kita tidak ikut serta atau berinvestasi segera, kita akan melewatkan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan.
Cara Menghindari FOMO?
Kamu dapat menghindari FOMO dengan melakukan analisis dan menghitung resiko dari setiap kali membeli aset digital, sehingga terhindar dari membeli aset di harga yang terlalu tinggi. Misalnya, jika kamu percaya suatu aset punya masa depan yang cerah, tetapi harganya sudah terlalu mahal. Janganlah memasukkan semua uang anda sekaligus untuk membeli aset tersebut di titik mahal. Karena mungkin saja harga aset tersebut dapat jatuh.
Investasi memang tidak bisa dilakukan berdasarkan emosi saja. Dari kedua istilah di atas, kamu bisa belajar untuk menghindari trading berdasarkan rasa takut. Jika kamu mulai melihat adanya FUD, pelajari lagi analisa harga dan sesuaikan dengan strategi trading kamu. Kemudian jika muncul rasa FOMO saat satu koin terlihat memiliki potensi, pelajari lagi grafik dari koin tersebut dan buang jauh-jauh emosi saat melakukan trading.
Penyebab FOMO di Dunia Crypto :
Ada beberapa alasan mengapa FOMO dapat terjadi di dunia crypto. Pertama, ketika harga suatu crypto tiba-tiba melonjak, kita bisa merasa tergoda untuk membeli karena takut akan kehilangan kenaikan harga yang besar. Kedua, ketika ada proyek baru atau tren terbaru dalam dunia crypto yang sedang booming, kita bisa merasa tertekan untuk ikut serta tanpa benar-benar memahami risikonya.
tirto.id - Di media sosial, sedang ramai istilah "FOMO Konser", hal ini berkaitan dengan beberapa selebgram yang dianggap FOMO konser Blackpink.
Warganet mencibir selebgram yang bukan fans Blackpink atau bukan pendengar Kpop tetapi ikut-ikutan nonton konser, bahkan membeli tiket paling mahal.
Mereka menganggap para selebgram ini FOMO konser. Apa itu FOMO konser dan mengapa FOMO berkaitan dengan media sosial?
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau rasa takut ketinggalan. Ini adalah respons emosional terhadap ketakutan tidak bisa mengikuti tren atau sesuatu yang sedang berjalan.
FOMO sering menyebabkan perasaan tidak nyaman, ketidakpuasan, depresi dan stres. Maraknya media sosial telah meningkatkan prevalensi FOMO selama beberapa tahun terakhir.
FOMO disebabkan oleh perasaan cemas seputar gagasan bahwa pengalaman menarik atau peluang penting terlewatkan atau diambil.
Menurut Tech Target, FOMO dihasilkan oleh amigdala - bagian otak yang mendeteksi apakah sesuatu merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup atau tidak.
Bagian otak ini merasakan kesan ditinggalkan sebagai ancaman, menciptakan stres dan kecemasan. Seseorang akan lebih mungkin mengalami FOMO jika sudah sangat sensitif terhadap ancaman lingkungan.
Ini termasuk orang-orang yang bergumul dengan kecemasan sosial, perilaku obsesif atau kompulsif -- termasuk gangguan obsesif-kompulsif yang didiagnosis -- atau memiliki bentuk trauma emosional di masa lalu.
Ponsel cerdas dan media sosial telah meningkatkan terjadinya FOMO dengan menciptakan situasi di mana pengguna terus-menerus membandingkan kehidupan mereka dengan pengalaman ideal yang mereka lihat diposting secara online.
Aplikasi dan situs web seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Snapchat memudahkan untuk melihat apa yang dilakukan orang lain.
Versi glamor kehidupan mereka yang disiarkan di fitur-fitur seperti Instagram Stories atau wall Facebook mengubah perasaan pengguna tentang apa yang normal dan membuat mereka berpikir bahwa mereka melakukan lebih buruk daripada rekan-rekan mereka.
Orang-orang melihat ke luar pada pengalaman orang lain daripada ke dalam pada hal-hal besar dalam hidup mereka.
Pemasaran FOMO telah muncul sebagai cara untuk membujuk konsumen membeli produk tertentu atau menghadiri acara.
Pemasaran FOMO memicu ketakutan pelanggan akan kehilangan untuk menginspirasi mereka mengambil tindakan. Beberapa strategi pemasaran FOMO meliputi:
Sementara pemasaran FOMO berhasil membuat orang membeli lebih banyak, hal itu berdampak negatif pada konsumen dengan memicu depresi dan kecemasan yang ditimbulkan oleh FOMO.
tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia PutsanraEditor: Addi M Idhom
Apa itu FOMO? Bahasa gaul tersebut belakangan tengah menjadi trending di media sosial. Di Google, 'Apa Itu FOMO' menduduki deretan ke 4 di jajaran pencarian.
Walaupun sebenarnya kata FOMO sudah lama kerap digunakan, namun rupanya masih banyak yang mencari tahu apa itu FOMO. Kalau kamu sendiri apakah sudah benar-benar mengetahui apa arti FOMO?
Kata FOMO sendiri menjadi trending karena konser BLACKPINK di Gelora Bung Karno (GBK) pada 11 dan 12 Maret 2023. Banyak warganet menganggap bahwa orang-orang yang menonton konser tersebut tak seluruhnya merupakan penggemar BLACKPINK, sebagian menonton hanya karena FOMO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu selebgram yang bahkan namanya ikut diseret karena dianggap menonton konser BLACKPINK karena FOMO ialah Rachel Vennya. Lantas apa sebenarnya arti FOMO dalam bahasa gaul?
Kata FOMO sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari kalimat bahasa Inggris, Fear of Missing Out. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Fear of Missing Out berarti takut ketinggalan.
Dengan demikian bahasa gaul FOMO dapat diartikan sebagai perasaan cemas atau tidak aman atas kemungkinan kehilangan sesuatu, bisa dalam bentuk peristiwa ataupun kesempatan. Kata FOMO biasa dipakai untuk menggambarkan seseorang yang takut merasa ketinggalan, sehingga selalu harus mengikuti apapun yang sedang hype atau populer dan mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain.
Selain FOMO, ada juga beberapa istilah serupa lainnya, seperti FOBO, MOMO,ROMO, dan JOMO. Berikut ini kepanjangan dan arti-artinya.
FOBO (Fear of Better Option)Ketakutan kehilangan pilihan yang berpotensi lebih baik.
MOMO (Mystery of Missing Out)Ketakutan akan kehilangan sesuatu, namun tidak memiliki petunjuk mengenai apa yang sudah dilewatkan.
ROMO (Relief of Missing Out)Kebalikan dari FOMO, ROMO justru merasa lega karena ketinggalan berita. Hal ini justru melibatkan keberuntungan di mana seseorang berusaha menghindari berita sebanyak mungkin.
JOMO (Joy of Missing Out)Perasaan ketika seseorang justru merasa senang tak harus mengikuti apa yang sedang tren.
Setelah mengetahui apa itu FOMO dan beberapa bahasa gaul serupa, apakah kini kamu sudah paham?
FOMO, singkatan dari "Fear of Missing Out," adalah perasaan takut ketinggalan atau kehilangan peluang dalam investasi crypto. Mari kita bahas lebih lanjut tentang FOMO dan bagaimana menghadapinya di dunia crypto.