Besar Malaikat Jibril

Menyampaikan wahyu Allah SWT

pada rasul. Tak hanya itu, malaikat Jibril juga diberikan tugas untuk meniupkan roh pada setiap janin yang ada dalam kandungan Mama.

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Katakanlah:"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. Surat An Nahl: 102).

Memenuhi serta menahan hajat orang yang sedang berdoa

Malaikat yang selalu taat akan perintah Allah SWT ini memiliki tugas untuk memenuhi serta menahan hajat orang yang sedang berdoa. Allah akan memerintahkan malaikat Jibril untuk menahan doa orang mukmin, karena Allah ingin mendengar lantunan doa mukmin tersebut lebih lama lagi.

Selain itu, malaikat Jibril diperintahkan Allah SWT untuk segera memenuhi segala doa yang diinginkan orang kafir. Mengapa demikian? Allah tidak ingin mendengar doa orang kafir tersebut lebih lama. Tak main-main, tugas berat ini dilakukan malaikat Jibril setelah mendapat izin Allah SWT.

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata:

Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril,

“Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.” Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, “Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya.”

Tak hanya itu, malaikat Jibril juga dapat mengaminkan doa ketika pasangan suami istri sedang mengandung dan menanti kelahiran sang buah hati.

Malaikat Jibril menjadi pemimpin para malaikat

Dahulu Iblis yang menjadi pemimpin para malaikat, namun ketika Iblis dihukum dan dilaknat oleh Allah, malaikat Jibril mengambil alih kepemimpinan. Hingga kini malaikat Jibril memimpin para malaikat untuk turun ke bumi.

Tugas untuk memimpin para malaikat dilakukan setidaknya satu tahun sekali di bulan Ramadhan, yaitu pada malam Lailatul Qadar. Malaikat bersama-sama turun ke bumi dengan membawa berkat bagi umat manusia. Berkat itu bisa dirasakan dengan rasa tenang pada malam  dimana para malaikat turun ke bumi.

Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat, dan Kami iringi kemudian daripadanya dengan beberapa orang Rasul, dan Kami berikan kepada Nabi Isa Ibni Maryam beberapa mukjizat serta Kami teguhkan kebenarannya dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Maka patutkah, tiap-tiap kali datang kepada kamu seorang Rasul membawa sesuatu (kebenaran) yang tidak disukai oleh hawa nafsu kamu, kamu (dengan) sombong takbur (menolaknya), sehingga sebahagian dari Rasul-rasul itu kamu dustakan, dan sebahagian yang lain pula kamu membunuhnya?

Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa memusuhi Jibril maka sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang beriman".

Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.

Rasul-rasul Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dengannya, dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka beberapa darjat kelebihan. Dan Kami berikan Nabi Isa ibni Maryam beberapa keterangan kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Dan sekiranya Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh Rasul mereka). Tetapi mereka bertelingkah, maka timbulah di antara mereka: orang yang beriman, dan orang yang kafir. Dan kalaulah Allah menghendaki tentulah mereka tidak berbunuh-bunuhan; tetapi Allah melakukan apa yang dikehendakiNya.

(Ingatlah) ketika Allah berfirman: "Wahai Isa ibni Maryam! Kenanglah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkanmu dengan Ruhul-Qudus (Jibril), iaitu engkau dapat berkata-kata dengan manusia (semasa engkau masih kecil) dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarmu menulis membaca, dan hikmat pengetahuan, khasnya Kitab Taurat dan Kitab Injil; dan (ingatlah) ketika engkau jadikan dari tanah seperti bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau tiupkan padanya, lalu menjadilah ia seekor burung dengan izinku; dan (ingatlah ketika) engkau menyembuhkan orang buta dan orang sopak dengan izinku; dan (ingatlah) ketika engkau menghidupkan orang-orang yang mati dengan izinKu; dan (ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil daripada membunuhmu, ketika engkau datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat), lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: "Bahawa ini hanyalah sihir yang terang nyata"

Katakanlah (wahai Muhammad): Al-Quran itu diturunkan oleh Ruhul Qudus (Jibril) dari Tuhanmu dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, untuk meneguhkan iman orang-orang yang beriman, dan untuk menjadi hidayah petunjuk serta berita yang mengembirakan bagi orang-orang Islam.

Maka Maha Tinggilah Allah, yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Benar (pada segala-galanya). Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum selesai dibacakan oleh Jibril kepadamu, dan berdoalah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tambahilah ilmuku".

Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.

wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat jibril) yang amat kuat gagah, -

Lalu Allah wahyukan kepada hambaNya (Muhammad, dengan perantaraan malaikat Jibril) apa yang telah diwahyukanNya.

Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi,

(Nabi Muhammad melihat jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) semasa " Sidratul Muntaha" itu diliputi oleh makhluk-makhluk dari alam-alam ghaib, yang tidak terhingga.

Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah yang sewajibnya), kerana sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara yang menyusahkan Nabi); dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana sesungguhnya Allah adalah Pembelanya; dan selain dari itu Jibril serta orang-orang yang soleh dari kalangan orang-orang yang beriman dan malaikat-malaikat - juga menjadi penolongnya.

Dan juga (satu misal perbandingan lagi, iaitu): Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa seorang perempuan) yang telah memelihara kehormatan dan kesuciannya (dari disentuh oleh lelaki; tetapi oleh sebab Kami telah takdirkan dia mendapat anak) maka Kami perintahkan Jibril meniup masuk ke dalam kandungan tubuhnya dari roh (ciptaan) Kami; dan (sekalipun Maryam itu hidup di antara kaum kafir) ia mengakui kebenaran Kalimah-kalimah Tuhannya serta Kitab-kitabNya; dan ia menjadi dari orang-orang yang tetap taat.

Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).

Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu;

(Tambahan pula) pada masa Jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata (memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.

Sebenarnya Al-Quran itu, sungguh-sungguh Kalamullah (yang disampaikan oleh Jibril) Utusan yang mulia,

Dan (Nabi Muhammad yakin bahawa yang disampaikan kepadanya ialah wahyu dari Tuhan, kerana) demi sesungguhnya! Nabi Muhammad telah mengenal dan melihat Jibril di kaki langit yang nyata.

Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut);

Sudah pastinya ramai di antara kita yang menghafal nama-nama malaikat dan tugasan mereka. Seperti yang kita tahu, malaikat Jibril ditugaskan untuk menyampaikan wahyu Allah S.W.T..

9 lagi malaikat yang wajib diketahui adalah Mikail, Israfil, Izrail, Mungkar, Nakir, Ridhwan, Malik, Raqib dan Atid.

Saiz malaikat Jibril adalah yang tersangat besar.

Kali pertama Nabi Muhammad S.A.W pertama kali bertemu dengan malaikat Jibril adalah ketika Jibril menurunkan wahyu pertama di Gua Hira yang terletak di Bukit Jabal al-Nour.

BESARKAN TEKS     A-  A+

Ketika Nabi Muhammad S.A.W melihat ke atas, baginda berkata bahawa Jibril sedang duduk di atas kursinya dan apabila baginda menoleh ke kiri, baginda dapat melihat Jibril dan apabila menoleh ke kanan pula, baginda masih dapat melihat Jibril.

Ini menggambarkan betapa besarnya malaikat Jibril yang memenuhi pandangan di seluruh langit Bumi. Persoalannya adakah ketika ini Jibril membuka sayapnya? Menurut para ulama, Jibril membuka sayapnya pada ketika itu.

Sepakat para ulama adalah Jibril mempunyai 600 sayap, 300 di bahagian kiri dan 300 lagi di bahagian kanan. Dan pada ketika Nabi Muhammad S.A.W melihat Jibril menutupi seluruh langit Bumi, Jibril hanya membuka 1 sayap kanan dan 1 sayap kiri sahaja.

Dengan 299 sayap kanan dan 299 sayap kiri disembunyikan Jibril pun sudah cukup untuk menutup seluruh alam dunia.

Dengan izin Allah, Nabi Muhammad S.A.W dapat melihat malaikat Jibril untuk kali kedua. Dan kali ini, baginda dapat melihat diri Jibril yang sebenar-benarnya.

Kali ini, ia berlaku di Sidratul Muntaha, adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Ia adalah pemisah dan sebuah batas di mana makhluk tidak dapat sampai.

Ia merupakan tujuan akhir dari perjalanan Isra' Mi'raj oleh Rasulullah S.A.W.. Baginda dapat melihat rupa sebenar Jibril di sini adalah kerana ia tersangat luas.

Ketika sampai di Sidratul Muntaha, Jibril pun menunjukkan dirinya yang sebenar, beserta dengan sayapnya yang sangat banyak. Ketika melihat malaikat Jibril membuka kesemua 600 sayapnya, Rasulullah S.A.W lantas berkata:

"Ma A'zoma Kholkuka ya Jibril" yang bermaksud "Aku kagum dengan ciptaanmu wahai Jibril".

Mendengar kata-kata baginda, Jibril menjawab: "La Takulu haza Muhammad" bermaksud "Jangan berkata begitu wahai Muhammad".

Rasullullah S.A.W kemudiannya bertanya mengapa dan Jibril menjawab: "Ada makhluk yang lebih hebat daripada aku".

Dan apa yang dimaksudkan oleh malaikat Jibril, yang lebih hebat daripada dirinya adalah malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala iaitu malaikat Israfil.

Lantas Jibril menceritakan bahawa Israfil adalah sama sepertinya memiliki sayap tetapi lebih banyak iaitu 600 sayap kanan dan 600 sayap kiri.

Jibril berkata bahawa jika dia membuka satu sayap kanan dan satu sayap kiri mampu menutup alam semesta, namun jika membuka kesemua 600 sayapnya, Jibril masih boleh berteduh di bawah satu sayap malaikat Israfil.

Mendengar keagungan Allah S.W.T ini, Rasullullah S.A.W pun berkata: "Aku kagum dengan ciptaan malaikat Israfil". Dan sekali lagi malaikat Jibril berkata "Jangan berkata begitu", kerana ada yang lebih hebat daripada malaikat Israfil.

Siapa yang lebih dahsyat daripada kedua-dua malaikat hebat Allah S.W.T ini?

Hal ini diterangkan dalam ayat al-Haqqah ayat 17:

وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَة

Maksud: "Sedang malaikat-malaikat (ditempatkan) mengawal segala penjurunya, dan Arasy Tuhanmu pada saat itu dipikul oleh lapan malaikat di atas malaikat-malaikat yang mengawal itu,".

Nama malaikat-malaikat ini adalah malaikat Hamalat al-'Arsy yang mana ditugaskan untuk memikul Arasy, makhluk ciptaan Allah S.W.T yang terbesar.

Jadi, betapa hebatnya malaikat Hamalat al-'Arsy ini?

Lantas Jibril berkata: "Jika aku membuka kesemua 600 sayapku, aku masih boleh berteduh di bawah satu sayap Israfil. Dan Israfil pula jika membuka kesemua 1200 sayapnya, dia masih boleh berteduh di bawah satu sayap malaikat Hamalat al-'Arsy,".

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah S.A.W bersabda:

أذن لي أن أحدث عن ملك من ملائكة الله من حملة العرش إن ما بين شحمة أذنه إلى عاتقه مسيرة سبعمائة عام

Maksud: “Aku telah diizinkan untuk menceritakan tentang malaikat dari malaikatnya Allah yang memikul Arsy, sungguh jarak antara telinga dan bahunya adalah sepanjang perjalanan 700 tahun,".

Dan dikatakan pula dalam hadis bahawa malaikat Hamalat al-'Arsy ini memiliki 1200 sayap kanan dan 1200 sayap kiri, di mana 1 sayapnya setara dengan 1200 sayap malaikat Israfil.

Terdapat banyak pendapat yang menyatakan bahawa Hamalat al-'Arsy adalah malaikat yang tertinggi dan terhebat kerana apa yang dipukul mereka di atas kepala adalah Arasy, makhluk Allah S.W.T yang paling besar.

Disepakati oleh para ulama bahawa makhluk terbesar dan tertinggi yang diciptakan oleh Allah S.W.T adalah Arasy.

Jika Arasy ciptaan Allah S.W.T ini perlu dipikul oleh 8 malaikat Hamalat al-'Arsy yang tidak terbayang besarnya, maka kita tidak mampu memikirkan dengan akal fikiran cetek kita betapa besarnya Arasy Allah.

Dan di Arasy inilah merupakan tempat Allah S.W.T bersemayam, seperti dalam surah Yunus ayat 3:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ​ يُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ​ؕ مَا مِنۡ شَفِيۡعٍ اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ اِذۡنِهٖ​ ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ فَاعۡبُدُوۡهُ​ ؕ اَفَلَا تَذَكَّرُوۡنَ‏

Maksud: "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menjadikan langit dan bumi dalam enam masa kemudian Ia bersemayam di atas Arasy mentadbirkan segala urusan. Tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi syafaat melainkan sesudah diizinkanNya. (Yang bersifat demikian) itulah Allah, Tuhan (yang memelihara dan mentadbirkan keadaan) kamu; maka tunduklah dan taatlah kamu kepada perintahNya; patutkah kamu - setelah mengetahui kenyataan yang tersebut tidak mahu mengingatiNya?".

Dengan kebesaran Allah S.W.T mencipta makhluk-Nya, kita seharusnya sedar bahawa betapa kerdilnya di dunia ini sebagai hamba.

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Allah SWT menciptakan malaikat untuk selalu taat kepada-Nya. Malaikat memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Oleh karenanya malaikat adalah satu-satunya makhluk yang paling taat dalam beribadah kepada Allah SWT dan tidak memiliki hawa nafsu seperti makhluk ciptaan Allah lainnya.

Dalam Islam dijelaskan bahwa seorang muslim wajib hukumnya mempercayai dan mengimani malaikat sebagaimana tertera dalam rukum iman keenam. Salah satu malaikat yang memiliki tugas penting ialah malaikat Jibril.

Malaikat yang diciptakan dari cahaya ini memiliki beberapa tugas yang tertulis dalam firman Allah QS. Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi:

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ\

قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman'. (QS. Al Baqarah: 97-98).

Tak hanya menyampaikan wahyu kepada Rasul, Malaikat Jibril memiliki tugas untuk mengajarkan agama islam melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul.

Dalam Al-Quran, nama Malaikat Jibril disebut beberapa kali, yaitu dalam QS. At Tahrim ayat 4 dan ayat di atas, QS. Al Baqarah ayat 97-98.

Malaikat Jibril memiliki nama panggilan khusus, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.

Popmama.com telah merangkum apa saja tugas malaikat Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu. Simak penjelasannya ya, Ma!

Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu pada Rasulullah

Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?"

Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril. Ada kalanya Malaikat Jibril mengubah wujud menjadi seorang laki-laki yang berbicara denganku dan aku pun menyadari apa yang diucapkannya."

Berdasarkan keterangan hadits dalam Al Muwaththa' yang diterjemahkan Tafsir al-Munir Jilid 15 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, cara turun wahyu yang paling berat diterima Nabi Muhammad SAW adalah wahyu datang seperti suara lonceng.

Dengan kata lain, suara tersebut memiliki bunyi yang keras. Bahkan membuat Nabi Muhammad SAW bermandikan keringat di tengah musim dingin merasakan beratnya menerjemahkan suara bunyi lonceng tersebut menjadi Al-Qur'an.

Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut merupakan yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW karena membuat beliau harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya.

Malaikat Jibril juga pernah menyampaikan wahyu melalui mimpi. Aisyah RA berkata, "Aku pernah melihat beliau sedang diturunkan wahyu kepadanya saat musim dingin yang sangat dingin, kemudian wahyu itu berhenti, ternyata kening Nabi bercucuran keringat." (HR Bukhari dan Muslim)

Menurut buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Selain itu, Malaikat Jibril juga yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.

Mendampingi orang yang sedang sakaratul maut

Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mendampingi orang yang sedang sakaratul maut, agar meniggal dalam keadaan suci. Sakaratul maut yang biasanya menyeramkan, namun saat didampingi oleh Malaikat Jibril sakaratul maut akan menjadi mudah.

Rahmat dan kemudahan saat sakaratul mau juga akan menjadi mudah bila malaikat Jibril datang kepada orang yang sekarat dalam keadaan berwudhu.

Nah, itu dia tadi beberapa tugas malaikat Jibril, malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada rasul Allah SWT. Agar anak memahami dan mengimani rukun iman keenam ini, jangan lupa untuk ceritakan kepada anak tentang tugas para malaikat ya, Ma!

Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Malaikat Jibril. Wahyu tersebut ditujukan pada seluruh nabi dan rasul untuk disampaikan lagi pada umatnya. Sebab itu pula, Malaikat Jibril dijuluki sebagai penghulu para malaikat.

Tugas Malaikat Jibril tersebut termaktub dalam firman Allah surah Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi,

(97) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ(98) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."

Dalam ayat lain yakni surah An Nahl ayat 102, Allah SWT berfirman,

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Malaikat Jibril memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.

Hal itu sesuai dengan keterangan yang disebutkan dalam surah Asy Syuara ayat 193 dan surah An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ

Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)."